Thursday 29 January 2009

Belajar Manajemen dari Lebah Madu

Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari lebah madu. Baik ia sebagai individu maupun koloni. Sebagai individu, lebah tidak akan pernah menyerang (menyengat) jika tidak diganggu. Ini mengisyaratkan kepada kita untuk tidak berlaku pengecut. Musuh tidak dicari. Tapi kalau sudah disalahi, langkah kaki tak akan pernah mundur, meskipun satu kali.

Lebah madu makan dari sesuatu yang baik-baik, yaitu nektar bunga. Yang dikeluarkan pun sesuatu yang baik, yaitu madu. Ini menggambarkan kepada kita tentang pentingnya memakan makanan (input) yang halal dan sehat. Sehingga energi atau tenaga yang dihasilkan dari makanan itu menghasilkan aktivitas yang memunyai manfaat (output), baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Sebagai koloni, lebah mengajarkan kepada kita untuk memunyai karakter limpah. Bekerja keras, hasil yang didapat sebagian besar diberikan kepada orang lain. Sedangkan untuk dirinya sendiri hanya secukupnya saja. Tidak berlebihan.

Adanya pembagian kerja, dari mulai lebah pekerja, lebah prajurit atau pengawal, lebah ratu, pencari sumber nektar, pencari nektar, itu semua menjelaskan dengan gamblang kepada kita bahwa dalam sebuah organisasi sosial maupun bisnis (perusahaan), pembagian kerja (job description) sangatlah penting. Dengan pembagian kerja yang jelas, perselisihan atau tumpang tindih wewenang tidak akan pernah terjadi. Semua akan berjalan dengan lancar, teratur, akurat, efektif, dan efisien. Kondisi demikian tentu sangat dibutuhkan demi mewujudkan tujuan organisasi.

Tak dapat disangkal lagi, lebah madu merupakan inspirasi buat gaya manajemen modern sekarang ini. Itu sebab, lebah madu sering dijadikan ikon perusahaan untuk menunjukkan nilai-nilai positif: produktivitas, terukur, terpercaya, akurat, penuh manfaat, dan well organized.


No comments:

Post a Comment